(........................................)
Mungkin perasaanku masih labil..
Seketika benci dan di lain waktu kembali membutuhkanmu..
Hatikupun juga perih mendengar namamu berkibar dalam nyawaku..
Berhari-hari kujalani dengan perihnya luka yang kau tuliskan di jalanku...
Berjuta air mata kujatuhkan hanya karena terbawa buaian nafasmu yang hidup dalam naunganku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar